Setiap tanggal 10 Dzul-Hijjah, umat muslim merayakan hari raya Idul Adha. Di hari itu umat muslim disunahkan untuk ber-Qurban. Biasanya di Indonesia hewan yang diQurbankan adalah sapi dan kambing.
Tujuan dari Qurban ini sebenarnya adalah berbagi kepada sesama. Berbagi sesama umat muslim, terutama berbagi kepada yang membutuhkan. Yaa itu si penafsiran dan pemahaman saya saja, bisa saja yang saya sampaikan kurang tepat 😀 .
Btw teman-teman, disini saya bukan mau membicarakan tentang pengertian Qurban, hukum Qurban, aturan Qurban, syarat Qurban ataupun hal-hal lain yang berhubungan dengan syariat/aturan Islam, karena saya sendiri belum paham akan hal-hal itu 😀 . Hal yang akan saya bicarakan disini adalah pengalaman pertama saya ber-Qurban.
Alhamdulillah tahun ini saya sudah bisa mewujudkan niat saya, yaitu ber-Qurban. Tentu saja untuk membeli hewan Qurban-nya menggunakan hasil jeri payah saya sendiri. Hasil jeri payah saya bekerja di Excellent.
Ada beberapa pencapaian yang bisa saya capai berkat saya bekerja di Excellent, bahkan dengan biaya yang lebih tinggi daripada membeli hewan Qurban. Entah kenapa pencapaian untuk ber-Qurban tahun ini merupakan pencapaian yang paling memuaskan untuk saya, mungkin saja karena pencapaian yang saya lakukan ini adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Tidak terbayang, tahun kemarin saya masih duduk di bangku sekolah, masih meminta uang jajan kepada orang tua, alhamdulillah tahun ini bisa dan ada kesempatan untuk ber-Qurban.
Beberapa bulan sebelumnya saya belum kepikiran akan ber-Qurban, karena dalam waktu dekat harus membayar biaya kuliah dan juga beberapa biaya yang lainnya yang kalo di hitung-hitung cukup membuat dompet saya tercekik 😀 . Hal tersebut membuat saya berpikir “Sepertinya tahun ini belum bisa Qurban. Tahun depan saja deh, mudah-mudahan bisa.”
Beberapa hari kemudian, saya berbincang dengan ibu, kurang lebih seperti ini :
Ibu : Dek (panggilan anak terakhir), kamu ga Qurban tahun ini?
Saya : Kayaknya engga, lagi banyak pengeluaran.
Ibu : Diusahakan si Qurban dek, kan bisa diusahain, masih ada beberapa bulan untuk ngumpulin uangnya.
Saya : Iya, diusahain.
Ibu : Hitung-hitung sebagai ucapan terima kasih sama Allah karena kamu udah dikasih rejeki, lulus sekolah langsung dikasih kerja, susah lho sekarang cari kerja. Terima kasihnya ya banyakin ibadah. Harus ada timbal balik.
Saya : Iya…
Pada saat saya berbincang dengan ibu saya cuma jawab iya-iya saja dan tidak terlalu memikirkan perkataanya. Tapi setelah beberapa hari saya merasa tidak tenang dan akhir mengingat perkataan ibu saya, bahwa harus ada timbal balik ke Allah karena saya sudah diberikan kemudahan dan kelancaran.
Saya akhirnya memiliki niat untuk ber-Qurban tahun ini, walaupun saya agak ragu dari segi keuangan saya saat itu, tapi niatkan dan usahakan saja dulu. Jika sudah di usahakan tapi tetap tidak ada uang-nya ya tidak apa-apa 🙂 . Saya meniatkan untuk ber-Qurban bukan hanya karena kata-kata ibu saya. Ibu saya tidak memaksa, dan saya tidak merasa dipaksa, memang saya yang ingin sekali ber-Qurban di tahun ini. Setidaknya hasil jeri payah saya tidak hanya digunakan untuk kesenangan dunia saja kan.
Sekitar sebulan sebelum Qurban, yaitu sekitar bulan Juli saya sudah mulai bertanya-tanya mengenai berapa harga kambing untuk Qurban. Saya bertanya mengenai segala hal tentang Qurban yang belum saya tahu ke ayah saya, yang kebetulan merupakan pengurus masjid dan juga panitia Qurban tahun ini. Ayah saya pun mengirimkan daftar harganya, ternyata ada 2 tipe kambing, yaitu tipe A dan tipe B. Untuk kedua tipe tersebut terdapat perbedaan harga mencapai 1.200.000 rupiah. Beratnya berbeda, yang A lebih gemuk dan berisi daripada yang B. Saya pilih yang B, karena lebih murah dan sesuai dengan kantong saya 😀 . Tahun ini yang tipe B, mudah-mudahan tahun depan bisa yang tipe A 🙂 .
Tidak disangka pada akhir bulan Juli saya mendapat bonus lembur yang cukup banyak, karena saya sudah berpartisipasi sebagai panitia Brainstorming Excellent di Pengalengan (Baca : 12 Derajat Celcius). Jumlah yang saya terima dari bonus lembur tersebut cukup banyak, setidaknya cukup banyak untuk mewujudkan niat saya untuk berkurban tahun ini, tanpa mengabaikan pengeluaran saya yang lain.
Saat ini, hewan Qurban yang sudah saya beli masih menunggu untuk dipotong di hari Minggu pekan ini, 11 Agustus 2019 😀 .