Positif Covid-19

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu saya pernah menulis pengalaman saya dalam melakukan isolasi mandiri karena bertemu dengan pasien positif Covid-19 (Pengalaman Menjadi ODP). Pada saat itu saya cukup beruntung karena hanya menjadi ODP saja, tidak sampai menjadi pasien. Pada saat itu, hasil test swab PCR saya negatif setelah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Namun kali ini berbeda, karena belum sampai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari saya sudah terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil test swab PCR. Tepatnya kemarin, Selasa 29 Juni 2021 saya terkonfirmasi Covid-19, walaupun berdasarkan yang badan saya rasakan mungkin saya terkena Covid-19 di hari Jum’at pekan kemarin.

Saya pribadi juga belum tahu pasti terpaparnya dimana dan kapan, 2 pekan sebelumnya saya sempat cuti selama 1 pekan untuk pulang kampung. Setelah kembali ke Bekasi, saya tidak pergi kemana-mana karena memang Excellent juga memberlakukan kebijakan WFH (Work From Home) sehingga memang tidak ada keperluan yang mengharuskan saya keluar dari rumah. Kemungkinan besar, saya terpapar pada saat di kampung halaman, karena mungkin lupa untuk menjaga prokes. Lho itu kan 2 pekan sebelumnya? Padahal baru merasakan gejala baru-baru ini? Ya mungkin saja virusnya sudah ada di badan saya sejak 2 pekan lalu namun tidak langsung aktif, dan baru aktif sekarang (Ya saya juga sebenarnya kurang tahu, saya kan bukan Dokter) 😀 . Atau bisa juga saya terpapar dari makanan yang pesan dari luar, karena setelah periode tersebut beberapa kali memang saya sempat memakan makanan yang dibeli dari luar.

Gejala pertama yang saya rasakan adalah pegal-pegal di bagian Kaki (Tepatnya paha), muncul di hari Jum’at, 25 Juni. Sebenarnya saat itu saya sudah curiga, karena pegal di bagian paha bukan hal yang biasa terjadi di tubuh saya. Saat itu memang saya sedang rajin berlari pagi setiap 2x sehari, nah biasanya jika saya lari terlalu jauh kaki akan terasa pegal tapi di bagian betis bukan paha. Jadi pegal di paha tetap merupakan hal yang aneh bagi saya. Namun saya menyenangkan diri dengan cara “Ah mungkin kecapean, hanya butuh istirahat” walaupun saat itu saya juga khawatir positif Covid-19.

Setelah saya bangun tidur di Sabtu pagi ternyata pegalnya belum hilang, bahkan pegalnya seperti menular ke bagian punggung. Pegal dipunggung adalah hal yang normal bagi tubuh saya, biasanya terjadi saat saya kecapean atau kurang istirahat, dan akan teratasi dengan cara tidur cukup (Jadwal tidur paling lambat pukul 9 malam & bangun pukul 5 pagi). Menjadi tidak normal karena pegal di paha belum hilang juga, dan rasanya jadi seperti pegal seluruh badan. Saya jadi makin curiga bahwa saya terindikasi terkena Covid-19. Namun saya menyenangkan diri (Lagi) dengan cara “Ah mungkin kecapean, hanya butuh istirahat & tidur cukup” 😀 . Untuk berjaga-jaga, pagi itu saya melakukan isolasi mandiri khawatir membahayakan anggota keluarga yang tinggal 1 rumah dengan saya, walaupun saat itu saya belum tahu bahwa saya positif Covid-19.

Cuma gitu aja kok khawatir Covid-19? Kan cuma pegel-pegel aja? Hal biasa itu mah. Pada saat pandemi seperti sekarang hal tersebut menjadi tidak biasa, karena pegal-pegal merupakan salah satu gejala Covid-19.

Tapi kan baru salah satu gejala saja? Kan tidak ada batuk, tenggorokan kering, sesak di dada dan gejala-gejala lain yang umumnya dialami pasien Covid-19? Memang tidak semua gejala tersebut muncul karena mungkin saja itu baru tahap awal, namun bisa saja kan gejala yang lain ternyata muncul setelah beberapa waktu karena pasien tidak ditangani dengan baik (Masih diperlakukan seperti orang sehat yang tidak terpapar Covid-19)

Pada hari Minggu, pegalnya sudah berkurang sehingga saya memutuskan untuk tidak jadi test swab PCR karena saya pikir hanya pegal biasa. Lalu kekhawatiran saya kembali muncul pada saat Senin pagi, saya merasakan kembali pegal di seluruh tubuh sekaligus tenggorokan terasa kering yang merupakan salah satu gejala Covid-19. Senin siang akhirnya saya memutuskan untuk melakukan test swab PCR supaya bisa ditangani lebih awal jika memang hasilnya positif dan sebelum gejalanya semakin berat.

Hasil swab PCR keluar 1 hari setelah melakukan test, namun selama masa menunggu hasil saya tetap melakukan isolasi mandiri dan mengkonsumsi beberapa vitamin untuk menjaga kondisi tubuh. Benar saja, hasil yang keluar sesuai dengan dugaan saya, positif Covid-19. Saat hasil testnya keluar sebenarnya saya sudah siap mental karena saya sudah yakin bahwa saya terkena Covid dan test yang saya lakukan hanya untuk afirmasi saja (Tentu saja dengan harapan hasil testnya negatif). Bagi saya yang tersulit justru saat memberitahukan kabar tidak baik ini ke orang tua, terutama Ibu yang tentunya akan sangat khawatir dengan status saya saat ini. Namun saya sampaikan bahwa saat ini kondisi saya baik-baik saja dan hanya mengalami beberapa gejala ringan, dengan harapan akan segera sembuh dan tidak sampai mengalami gejala berat. Untuk berjaga-jaga saya juga meminta orang tua saya untuk melakukan isolasi mandiri dan langsung melakukan test apabila merasakan salah satu gejala Covid-19.

Saat terkonfirmasi Covid-19, saya langsung memberikan infonya ke Satgas Covid Excellent dan diarahkan untuk melakukan konsultasi ke dokter via aplikasi Halodoc supaya dapat rekomendasi dan resep obat. Saat konsultasi dengan Dokter, saya sampaikan bahwa yang saya alami saat ini gejala ringan, pegal-pegal & tenggorkan kering. Setelah beberapa menit konsultasi dan memberitahukan kondisi tubuh saya, akhirnya saya diberikan rekomendasi serta resep obat yang harus saya pesan.

Rekomendasi

  • Isolasi mandiri di rumah/fasilitas karantina selama maksimal 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari bebas gejala
  • Pastikan daya tahan tubuhnya dijaga dengan istirahat total, makan, minum yang cukup dan berdoa
  • Berjemur di pagi atau sore hari
  • Mengikuti cara isolasi diri di Rumah yang benar menurut WHO/Kemenkes di link ini http://j.mp/isolasi-di-rumah

Reset Obat

  • Sistenol 10 Kaplet
    3 x sehari (1 Tablet)
  • Azithromycin 500 mg Tablet
    1 x sehari (1 Tablet)
  • Zinc 20 mg 10 tablet
    1 x sehari (1 Tablet)
  • L-Vit D3 1000 10 Tablet
    2 x sehari (1 Tablet)
  • Oseltamivir 75 mg 10 Kapsul (Obat tidak tersedia, jadi saya ganti dengan obat dibawah ini)
    2 x sehari (1 Tablet)
  • Avigan 200 mg 40 Tablet (Pengganti obat Oseltamivir)
    Hari pertama : 2 x sehari (8 Tablet)
    Hari kedua sampai hari kelima : 2 x sehari (3 Tablet)

Menurut saya penyakit Covid-19 ini penyakit orang tajir 😀 , karena obat yang harus dibeli mahal sekali, untuk harga obat yang saya beli tersebut jika ditotal mencapai 3 juta lebih sedikit 😀 . Namun beruntungnya saya bekerja di Excellent, karena Excellent bersedia untuk menanggung biaya pengobatan staffnya yang terkena Covid, sehingga saya tidak perlu stress memikirkan biaya, mulai dari biaya test sampai dengan obat-obatan 😀 .

Sampai dengan hari ini, alhamdulillah kering ditenggorokan saya sudah hilang walaupun badan masih terasa pegal. Semoga saja kondisi badan saya akan makin membaik di beberapa hari kedepan serta berat badan tidak naik banyak, karena selama isoman saya jadi banyak sekali makan 😀 .

Leave a Reply

Your email address will not be published.