Beberapa bulan kebelakangan saya tidak aktif di blog karena sedang menuntaskan tugas akhir/skripsi S1 saya di STMIK Bani Saleh. Setelah banyak mengorbankan waktu dan pikiran, alhamdulillah bisa tuntas juga 😀 . Saya baru tahu, ternyata selesai sidang skripsi adalah momen paling melegakan dalam hidup saya, setidaknya sampai saat ini 😀 .
Skripsi saya berisi tentang container orchestration dengan email blast sebagai objeknya, berjudul “MEMBANGUN CLUSTER RELAY SERVER EMAIL BLAST DENGAN KUBERNETES POD AUTOSCALE“. Secara materi sebenarnya tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan kawan-kawan seangkatan yang membuat aplikasi from scratch, tetapi banyak sekali skenario uji coba yang harus dilakukan serta trial & errornya juga banyak. Saya sampai sempat berpikir untuk menunda ke tahun depan, tapi karena ingin lulus tepat waktu dan tidak mau keluar uang lagi 😀 , akhirnya saya usahakan sebaik mungkin dan alhamdulillah bisa juga dapat kesempatan sidang batch pertama.
Karena judul skripsi yang saya ambil, saya jadi harus mempelajari Kubernetes karena merupakan salah satu tools yang digunakan untuk container orchestration. Setelah tahu lebih banyak terkait Kubernetes ternyata teknologi ini cukup menarik karena salah satu komponen utama untuk menunjang infrastruktur aplikasi dengan skema modern application atau micro services. Saat ini memang hampir semua aplikasi-aplikasi skala besar menggunakan skema tersebut, untuk kemudahan proses scaling, management, testing & deployment.
Sayangnya, untuk manage aplikasi dengan skema modern application atau micro services ternyata tidak hanya harus jago Kubernetes saja, tapi banyak sekali hal-hal yang perlu dipelajari 😀 . Orang yang menangani hal tersebut disebut DevOps Engineer. Saya makin tertarik setelah mencari tahu apa sih yang di kerjakan devops-devops ini, karena sepertinya sangat rumit dan penuh tantangan 😀 . Namun saya jadi berpikir ulang setelah melihat harga-harga bootcamp yang mencapai belasan bahkan puluhan juta 😀 .
Lalu saya sempat melihat video di youtube terkait devops, dan dari video ini lah saya jadi makin kepengen jadi devops, https://www.youtube.com/watch?v=G_nVMUtaqCk&list=PLOepBwrQLl8YXmbmlknArxgFyQET6Hsmr&index=2
Kebetulan di video tersebut, si pembicara ngasitahu bahwa dia juga mengadakan bootcamp online (https://www.techworld-with-nana.com/devops-bootcamp) dan jika dicek learning pathnya memang bagus dan sesuai dengan kebutuhan DevOps Engineer. Akhirnya saya iseng coba mengajukan bootcamp ini ke atasan di Excellent, dan tidak terlalu berharap akan disetujui karena biayanya hampir $1500 atau kalau di rupiahkan sekitar 23 juta. Beberapa pekan kemudian, saya dipanggil oleh atasan dan saya tidak menyangka ternyata Excellent setuju dengan bootcamp yang saya ajukan.
Saat ini saya masih mengikuti bootcamp, mungkin beberapa minggu ke depan akan ada tulisan-tulisan terkait materi atau projek yang saya kerjakan di bootcamp ini, ya mudah-mudahan tidak malas untuk share ke blog ini 😀 . Estimasi penyelesaian bootcamp ini adalah 6 bulan namun modelnya self-paced course jadi bisa dilakukan kapan saja dan tidak harus 6 bulan selesai, namun semoga saja bisa selesai tepat 6 bulan atau kurang 😀 .
Terima kasih banyak Excellent atas kesempatan bootcampnya 🙂